Pedukuhan Gegerbajing, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo
PENDAHULUAN
Pedukuhan
Gegerbajing, Desa Pagerharjo, Kecamatan
Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo
Program
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh UAJY melalui LPPM dilaksanakan
di beberapa sub-sub wilayah Desa Pagerharjo. Sub wilayah Desa Pagerharjo
terdiri dari beberapa padukuhan-padukuhan. Tujuan adalah agar program yang
disusun ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diinginkan, sehingga program yang
dijalankan bisa maksimal.
Dengan
adanya program yang telah dibentuk oleh LPPM UAJY, maka para mahasiswa dipecah
jadi beberapa kelompok dan diterjunkan ke setiap pedukuhan di Desa Pagerharjo. Kelompok 11 yang beranggotakan 9 mahasiswa ditempatkan
pada pedukuhan Gegerbajing. Sebelum penempatan (28 Desember 2015), kelompok 11
telah melakukan survey dalam masa pembekalan (couching) sehingga telah
merumuskan program-program kerja yang akan dilaksanakan.
Program-program
kerja yang dirancang dimaksudkan untuk:
1. Memperbarui
data mengenai sumber daya alam dan sumber daya manusia
2. Memahami
kondisi padukuhan Gegerbajing dari segi sosial, ekonomi, seni dan budaya, serta
pariwisata
3. Mengidentifikasi
masalah-masalah yang menghambat perkembangan desa serta mencari solusi terbaik
yang dapat ditawarkan peserta KKN bagi masalah-masalah tersebut.
Pedukuhan Gegerbajing
terletak di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo,
Yogyakarta. Gegerbajing terletak di lereng Bukit Menoreh dan terletak di tengah – tengah yang berbatasan
dengan pedukuhan Jobolawang, pedukuhan Kalirejo Utara, pedukuhan Kemesu dan pedukuhan
Ngentak. Secara
umum Padukuhan ini
mempunyai topografi yang relatif miring. Hal ini disebabkan karena posisi Padukuhan yang berada di tengah – tengah
bukit Menoreh. Beberapa di
antaranya juga memiliki topografi yang terjal.
Ketersediaan air
di desa Gegerbajing masih terbatas
ketika musim kemarau. Warga menyikapi masalah tersebut dengan menyimpan
air dengan sistem tadah hujan. Kemudian cara penyalurannya menggunakan pipa yang
dialirkan ke rumah-rumah penduduk. Sementara itu, listrik
sudah terjangkau bagi seluruh penduduk desa. Aliran listrik sudah sampai ke
setiap rumah. Bahan bakar yang digunakan khususnya untuk memasak berupa kayu
karena kebanyakan masih menggunakan tungku untuk memasak. Padukuhan Gegerbajing
memiliki ketersediaan kayu yang tergolong cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan
bakar penduduk.
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
POSKO
KKN 68 KELOMPOK 11, PEDUKUHAN GEGERBAJING
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
KONDISI
JALAN UTAMA PEDUKUHAN GEGERBAJING
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
KONDISI PEDUKUHAN GEGERBAJING
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
KONDISI PEDUKUHAN GEGERBAJING
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
KONDISI PEDUKUHAN GEGERBAJING
Sumber
: Dokumentasi Kkn 68 Uajy 11, Gegerbajing, 2016
KONDISI PEDUKUHAN GEGERBAJING
BAB 1
ADMINISTRASI POSDAYA
Program Kerja Administrasi
Pos Pemberdayaan Masyarakat (Posdaya) bertujuan untuk mendata, memetakan, serta
mengidentifikasi permasalahan/ kendala pada kegiatan-kegiatan dalam Posdaya.
Program kerja ini meliputi 8 kegiatan, yaitu sosialisasi, pembaruan buku induk
cakupan posdaya, pemetaan keluarga cakupan posdaya, pemetaan keluarga ibu
hamil, pemetaaan keluarga balita,
pemetaan keluarga lanjut usia, pemetaan keluarga ekonomi produktif, dan
evaluasi terhadap semua kegiatan yang dilakukan.
Program
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh UAJY melalui LPPM
dilaksanakan di beberapa sub-sub wilayah Desa Pagerharjo. Sub wilayah Desa
Pagerharjo terdiri dari beberapa padukuhan-padukuhan. Tujuan adalah agar
program yang disusun ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang
diinginkan,sehingga program yang dijalankan bisa maksimal.
Berikut akan
dilaporkan setiap kegiatan yang dilakukan pada program kerja administrasi
posdaya pada pedukuhan Gegerbajing.
1.
Sosialisasi
Sosialisasi
dilakukan dengan tujuan untuk memberitakan atau menginformasikan kepada
masyarakat pada pedukuhan Gegerbajing mengenai program kerja administrasi
posdaya KKN 68 UAJY yang meliputi pembaruan buku keluarga cakupan posdaya,
pemetaan keluarga cakupan posdaya, keluarga Balita, ibu hamil, keluarga Lansia,
dan keluarga yang mengikuti kegiatan ekonomi produktif.
Sosialiasi
diadakan pada tanggal 28 Desember 2015 dengan sasaran kegiatan semua warga pada
pedukuhan gegerbajing yang tersebar pada dua Rukun Warga (RW) atau empat Rukun
Tetangga (RT). Hasil dari sosialisasi menunjukan bahwa warga memberikan respon
yang positif dengan ikut berpartisipasi dan bersedia meluangkan waktu untuk
diwawancarai mengenai data yang ingin diperoleh pada keesokan harinya.
Dokumentasi
Sosialisasi Proker Administrasi Posdaya
Sumber: Dokumentasi KKN 68 Kelompok 11 Gegerbajing
2. Pembaruan Buku Induk Keluarga
Cakupan Posdaya
Pada
KKN sebelumnya (KKN 67) telah tersedia sebuah buku keluarga cakupan posdaya.
Tujuan dari kegiatan ini untuk menginput data terbaru (up-to-date) yang diperoleh dari lapangan kedalam sebuah buku
administrasi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh data
tentang daftar keluarga cakupan posdaya di pedukuhan Gegerbajing.
Pendataan
dilakukan pada tanggal 29 s.d. 30 Desember 2015 dengan sasaran rumah tangga
yang berjumlah 52 kepala keluarga serta tersebar pada dua Rukun Warga (RW) atau
empat Rukun Tetangga (RT). Kegiatan ini menghasilkan sebuah buku yang telah
terbarukan (updated).
Dokumentasi Pembaruan Buku Induk Posdaya
Sumber: Dokumentasi KKN 68 Kelompok 11 Gegerbajing
3. Pemetaan Keluarga Cakupan Posdaya
RT
|
No. Rumah
|
Nama Kepala
Keluarga
|
39
|
1
|
Fx. Djimat
|
4
|
Ch. Sumanah
|
|
5
|
Mitro Ikromo
|
|
8
|
Jemingin
|
|
9
|
Wasido
|
|
10
|
Idi Pawiro
|
|
11
|
Sabar Suyanto
|
|
12
|
Jemadi
|
|
13
|
Sunanto
|
|
|
|
|
40
|
21
|
T. Becket/ Sudarmo
|
2
|
Susanto
|
|
22
|
Triyono
|
|
23
|
Kamijan
|
|
24
|
Sariyem
|
|
25
|
Yuniarto
|
|
|
|
|
41
|
28
|
Ahmad Riyanto
|
31
|
Sarwo Sumedi
|
|
32
|
Setya Basuki
|
|
33
|
Dwi Martono
|
|
34
|
Yohanes Sujarwo
|
|
46
|
Poniran Rahayu
|
|
|
|
|
42
|
37
|
Agus Purwadi
|
39
|
Suprihono
|
|
40
|
Girin
|
|
43
|
Ngatirah
|
|
44
|
Karsim
|
Pemetaan Keluarga Yang Masuk Dalam Struktur
Organisasi dan Status Keaktifan Keluarga Dalam Kegiatan Posdaya
Sumber:
Pendataan KKN 68, 2015
Cakupan
keluarga posdaya adalah semua warga/ anggota yang terdaftar dalam berbagai
kegiatan posdaya pada pedukuhan Gegerbajing dengan jumlah warga/ penduduk
sebesar 167 jiwa atau dengan jumlah rumah tangga sebesar 52 kepala keluarga.
Pemetaan ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan tidaknya semua rumah
tangga dalam kegiatan posdaya. Gambar dibawah
menunjukan bahwa RT 40 memiliki jumlah penduduk terbanyak yaitu sebesar 51 jiwa
dan diikuti oleh RT 41 (42 jiwa), RT 39 (39 jiwa), dan RT 42 (35 jiwa).
Persentase
Jumlah Penduduk Tiap RT Pada Pedukuhan Gegerbajing
Sumber: Lampiran
Hal 61 & 62, Data diolah
Dari
hasil wawancara, ditemukan bahwa 53,85% atau sebesar 28 kepala keluarga yang
aktif dan 46,14% atau sebesar 24 kepala keluarga yang tidak aktif dalam berbagai
kegiatan posdaya pada pedukuhan Gegerbajing. Gambar dibawah menunjukan
keaktifan keluarga terbanyak terdapat pada RT 39 dengan jumlah 10 kepala
keluarga, diikuti oleh RT 40 (7 kepala keluarga), RT 41 (6 kepala keluarga),
dan RT 42 (5 kepala keluarga).
Grafik Keaktifan Dalam Kegiatan
Posdaya
Sumber: Pendataan KKN
68, 2015
Ketidak
aktifan keluarga dalam berbagai kegiatan posdaya dikarenakan beberapa faktor
yang diidentifikasi, diantaranya:
a. Struktur
posdaya sebagian tidak berfungsi. Struktur posdaya yang tidak berfungsi adalah
bidang Pendidikan. Bidang pendidikan terdapat dua kegiatan yaitu Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang dikelola oleh desa Pagerharjo dan kegiatannya
diselengarakan tiga kali dalam seminggu di lingkungan kantor desa Pagerharjo. Dari
total 9 Balita dari data sensus hanya dua Balita yang aktif mengikuti kegiatan
PAUD. Bidang kedua adalah Kegiatan Belajar Mandiri (KBM) yang hanya berjalan
ketika ada kegiatan KKN dengan tingkat partisipasi yang cukup memuaskan.
Struktur Posdaya Pedukuhan Gegerbajing
Sumber:
Pendataan KKN 68, 2015
b. Waktu
kegiatan posdaya yang diadakan tidak sesuai dengan lowongan waktu kosong yang
dimiliki oleh keluarga/ warga.
c. Lokasi
kegiatan posdaya yang jauh terkadang menjadi hambatan keluarga dalam mengikuti kegiatan
posdaya
Berikut
disajikan peta rumah tangga yang masuk dalam struktur organisasi posdaya serta
keluarga yang aktif dan tidak dalam berbagai kegiatan posdaya.
4. Pemetaan Ibu Hamil
Kegiatan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi ibu hamil pada pedukuhan Gegerbajing.
Hasil pendataan menunjukan bahwa hanya satu keluarga yang memiliki wanita
dengan status hamil yaitu pada RT 41.
Berikut
disajikan peta rumah tangga yang memiliki ibu hamil pada pedukuhan Gegerbajing
yang dimapping berdasarkan pendataan.
Pemetaan Ibu Hamil Pada Pedukuhan
Gegerbajing
Sumber: Pendataan KKN
68, 2015
5. Pemetaan Keluarga Balita
RT
|
No. Rumah
|
Nama Kepala
Keluarga
|
39
|
6
|
Supriyono
|
9
|
Wasido
|
|
10
|
Idi Pawiro
|
|
40
|
19
|
Suyadi
|
21
|
T. Becket/ Sudarmo
|
|
22
|
Triyono
|
|
24
|
Sariyem
|
|
25
|
Yuniarto
|
|
41
|
34
|
Yohanes Sujarwo
|
Kegiatan
ini bertujuan untuk mengidentifikasi keluarga yang memiliki bayi di bawah lima
tahun (Balita) atau yang mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) serta
kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk Balita yang diadakan sekali
dalam sebulannya.
Persentasi
Balita yang terdapat pada pedukuhan Gegerbajing sebesar 5,39% dari total
populasi atau sebanyak 9 jiwa. Gambar
dibawah menunjukan persentase jumlah Balita terbanyak terdapat pada RT 40 yaitu
sebesar 56% diikuti oleh RT 39 (33%), dan RT 41 (11%) sedangkan pada RT 42
tidak terdapat Balita (0%).
Persentasi
Penduduk Balita di Tiap RT Pada Pedukuhan Gegerbajing
Sumber: Lampiran Hal 61 & 62,
Data diolah
Berikut
disajikan peta rumah tangga yang memiliki Balita pada pedukuhan Gegerbajing
yang dimapping berdasarkan pendataan.
Pemetaan Keluarga Balita Pada
Pedukuhan Gegerbajing
Sumber: Pendataan KKN
68, 2015
6. Pemetaan Keluarga Lansia
RT
|
No. Rumah
|
Nama Kepala
Keluarga
|
|
RT
|
No. Rumah
|
Nama Kepala
Keluarga
|
39
|
1
|
Fx. Djimat
|
|
41
|
17
|
Legiman
|
4
|
Ch. Sumanah
|
|
27
|
Dalyono
|
||
5
|
Mitro Ikromo
|
|
29
|
Atmo Parwiro
|
||
8
|
Jemingin
|
|
30
|
Siti Nuriyah
|
||
9
|
Wasido
|
|
33
|
Dwi Martono
|
||
10
|
Idi Pawiro
|
|
35
|
Suradal
|
||
11
|
Sabar Suyanto
|
|
46
|
Poniran Rahayu
|
||
12
|
Jemadi
|
|
42
|
41
|
Budi Wakiat
|
|
40
|
3
|
Sudarmo
|
|
42
|
Sumartinah
|
|
15
|
Poniran
|
|
43
|
Ngatirah
|
||
16
|
Tuminah
|
|
||||
18
|
Wakirah
|
|
||||
20
|
Tularso
|
|
||||
21
|
T. Becket/ Sudarmo
|
|
||||
23
|
Kamijan
|
|
||||
24
|
Sariyem
|
|
||||
26
|
Karnasih
|
|
Tujuan dari kegiatan ini untuk memetakan
rumah tangga yang memiliki kelompok usia diatas 65 tahun atau lanjut usia.
Beberapa kegiatan yang diperuntukan untuk kelompok lanjut usia dalam posdaya
adalah senam sehat untuk lanjut usia yang diadakan sebulan sekali dan Posbindu
yang juga diadakan sebulan sekali.
Persentasi penduduk lanjut usia sebesar 24,55%
dari total populasi pedukuhan Gegerbajing. Gambar dibawah menunjukan RT 40
memiliki persentasi terbesar yaitu 37% atau dengan jumlah penduduk sebanyak 15
jiwa, diikuti oleh RT 39 (13 jiwa), RT 41 (10 jiwa), dan RT 42 (3 jiwa).
Persentasi Penduduk
Lansia di Tiap RT Pada Pedukuhan Gegerbajing
Sumber:
Lampiran 61 & 62, data diolah
Berikut
disajikan peta rumah tangga yang memiliki kelompok usia diatas 65 tahun/ Lansia
pada pedukuhan Gegerbajing yang dimapping berdasarkan pendataan.
Pemetaan Keluarga Lanjut Usia Pada
Pedukuhan Gegerbajing
Sumber: Sensus KKN 68
UAJY, 2015
7. Pemetaan Keluarga Ekonomi Produktif
Kegiatan
ini bertujuan untuk memetakan keluarga yang mengikuti kegiatan ekonomi
produktif pada pedukuhan Gegerbajing. Dari hasil survey dan wawancara yang
dilakukan ditemukan bahwa bagian kegiatan ekonomi produktif perorangan/
keluarga masih berjalan. Sedangkan kegiatan ekonomi produktif yang bersifat
kelompok belum terbentuk. Hal ini dikarenakan preferensi dari masing-masing
individu untuk menjalankan usahanya masing-masing.
Tabel
dibawah menunjukan bahwa kegiatan produksi tempe
merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat pada pedukuhan
Gegerbajing dengan omzet perhari berkisar antara Rp. 30,000 – Rp. 50, 000 per
harinya. Bila dilihat dari besaran omzet yang didapat, produksi pengemukan
kambing dan mabeler menempati urutan pertama dan kedua dengan omzet sebesar Rp.
25,000,000 per bulan dan Rp. 3,000,000 per bulan.
Daftar
Keluarga Yang Mengikuti Kegiatan Ekonomi Produktif
Daftar
Keluarga Ekonomi Produktif
|
|||||
No.
|
Nama
|
No. Rumah
|
Jenis
Produksi
|
Omzet &
Satuan
|
|
1
|
Ahmad Riyanto
|
28
|
Mabeler
|
Rp3.000.000
|
per bulan
|
2
|
Sri Lestari
|
13
|
Tempe
|
Rp50.000
|
per hari
|
3
|
Anda Supriyati
|
7
|
Tempe
|
Rp50.000
|
per hari
|
4
|
Kasiyah
|
9
|
Tempe
|
Rp30.000
|
per hari
|
5
|
Tuminah
|
16
|
Tikar Mendoang
|
Rp25.000
|
per unit
|
6
|
Triyono
|
22
|
Bakso dan Mie Ayam
|
Rp500.000
|
per hari
|
7
|
Setya Basuki
|
32
|
Angkringan
|
Rp100.000
|
per hari
|
8
|
Sugiyati
|
32
|
Kripik Talas
|
Rp25.000
|
per hari
|
9
|
Suyadi
|
19
|
Pengemukan Kambing
|
Rp25.000.000
|
per bulan
|
10
|
Sumarni
|
17
|
Gula Aren
|
Rp100.000
|
per bulan
|
Sumber: Pendataan KKN 68, 2015
Berikut
disajikan peta rumah tangga yang mengikuti kegiatan ekonomi produktif pada
pedukuhan Gegerbajing yang dimapping berdasarkan pendataan.
Pemetaan Keluarga Yang Mengikuti Kegiatan Ekonomi
Produktif
Sumber: Pendataan KKN 68, 2015
8. Evaluasi Program Kerja Administrasi
Posdaya
Tujuan
dari kegiatan ini adalah untuk menginformasikan mengenai kendala-kendala yang
dihadapi selama menjalankan 8 kegiatan pada program kerja posdaya serta
mengangkat permasalahan utama yaitu mengidentifikasi penyebab dari tidak bekerjanya
struktur organisasi posdaya serta ketidak aktifan masyarakat dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan posdaya.
Secara
umum, tidak ditemukan kendala atau masalah yang berarti dalam menjalankan 8
kegiatan program kerja administrasi posdaya. Partisipasi masyarakat untuk
meluangkan waktu dalam proses pendataan merupakan salah satu kontribusi yang
sangat besar sehingga kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sesuai waktunya.
Dalam proses recap data yang dilakukan di posko KKN 68 Gegerbajing dikemudian
hari ditemukan beberapa data yang belum memuaskan sehingga kelompok 11 harus
kembali mengunjungi sasaran rumah tangga yang diperlukan untuk mengoleksi dan
mengklarifikasi data yang dibutuhkan. Hasil dari evaluasi mengidentifikasikan
bahwa kedepannya, kelompok harus benar-benar mempersiapkan, baik itu briefing
yang matang untuk para pengambil data dan kuesioner yang telah diuji sesuai
dengan detail dari berbagai data yang dibutuhkan.
Masalah
utama yang dihadapi dalam bidang kegiatan posdaya adalah tidak berfungsinya
salah satu bidang dalam struktur posdaya yaitu bidang pendidikan. Salah satu
faktor yang menjadi sebab dari permasalahan tersebut adalah minimnya tingkat
partisipasi pengurus dari ketiga bidang tersebut dalam menyusun dan
merencanakan kegiatan sesuai dengan bidangnya. Kurangnya tingkat partisipasi
ini juga dikarenakan oleh tingkat kesibukan (kurangnya waktu yang tersedia)
dari para pengurus.
Berdasarkan
hal tersebut maka dibutuhkan perombakan struktur posdaya dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang telah teridentifikasi. Secara teknis bidang
pendidikan dapat di tempati oleh remaja yang masih duduk di bangku sekolah
sehingga dapat meluangkan waktunya untuk merencanakan kegiatan dan
menjalankannya..
Komentar
Posting Komentar